MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)
1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat.
Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun.
Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya
3. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
4. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
5. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Darah merah membasahi baju dan tubuhnya
6. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
7. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
8. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
9. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya.
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam
10. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh : Jantung hatinya hilang tiada berita
11. Alegori
adalah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh : Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
12. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
13. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh : Hujan itu menari-nari di atas genting
14. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : Pkartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
15. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
16. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
17. Sinekdoke
- Pars Pro Tato
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
- Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
18. Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri.
Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
19. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
20. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
21. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
22. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Jumat, 24 September 2010
MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)
Diposting oleh Reza di 05.13 0 komentar
Definisi/Pengertian Bahasa, Ragam dan Fungsi Bahasa
Definisi/Pengertian Bahasa, Ragam dan Fungsi Bahasa
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri..
Diposting oleh Reza di 05.12 0 komentar
MEMBACA CEPAT
MEMBACA CEPAT
Yang dimaksud membaca cepat adalah sistem membaca dengan memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya. Apabila waktu bacanya semakin sedikit dan tingkat pemahamannya semakin tinggi, maka dikatakan bahwa kecepatan baca orang tersebut semakin meningkat.
Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya dan menghambat kecepatan baca seseorang, antara lain
a. Kebiasaan lama yang telah mendarah daging seperti menggerakkan bibir untuk melafalkan atau disebut Vokalisasi, yaitu membaca sambil bersuara atau mengucapkan kata demi kata yang dibacanya.
b. menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri,.
c. Menunjuk (dengan jari atau alat lain) kata-kata yang dibaca pada waktu membaca.
d. Regresi, yaitu gerakan mata melihat kembali beberapa kata yang telah dibacanya.
e. Subvokalisasi, yaitu melafalkan apa yang dibacanya dalam hati atau pikiran.
f. Tidak agresif (tidak bersemangat) dalama usaha memahami arti bacaan dan persepsinya kurang sehingga lambat dalam menginterpretasikan apa yang dibacanya.
Untuk meningkatkan kecepatan baca kita, pertama-tama kita perlu mengukur kecepatan baca kita. Untuk itu perlu diadakan pengukuran kecepatan baca kita. Rumusnya :
(Jumlah kata yang dibaca dibagi jumlah detik untuk membaca dikalikan 60) dikalikan prosentase pemahaman.
Kecepatan baca bergantung pada kebutuhan dan bahan yang dihadapinya. Pada umumnya kecepatan baca dapat dirinci sebagai berikut :
a. Membaca secara skimmming dan scannning (lebih dari 1000 kpm)
Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
- mengenal bahan-bahan yang akan dibaca
- mencari jawaban atas pertanyaan tertentu
- mendapat struktur dan organisasi bacaan serta menentukan gagasan umum dari bacaan
b. Membaca dengan kecepatan tinggi (500 – 800 kpm)
Tipe membaca seperti ini biasanya digunakan untuk
- membaca bahan-bahan yang mudah dan telah dikenali sebelumnya
- membaca novel ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.
c. Membaca secara cepat (350 – 500 kpm)
Biasanya digunakan untuk
- membaca bacaan yang mudah dalam bentuk deskripsi dan bahan-bahan nonfiksi lain yang bersifat informatif.
- Membaca fiksi yang agak sulit untuk menikmati keindahan sastranya dan mengantisipasi akhir cerita.
d. Membaca dengan kecepatan rata-rata (250 – 350 kpm)
Biasanya digunakan untuk
- membaca fiksi yang komplek untuk analisis watak dan jalan ceritanya.
- Membaca nonfiksi yang agak sulit untuk mendapatkan detail, mencari hubungan, atau membuat evaluasi ide penulis.
e. Membaca lambat (100 – 125 kpm)
Biasanya digunakan untuk
- mempelajari bahan-bahan yang sulit dan untuk menguasai isinya.
- Menguasai bahan-bahan ilmiah yang sulit dan bersifat teknis
- Membuat analisis bahan-bahan bernilai sastra klasik
- Memecahkan persoalan yang ditunjuk dengan bacaan yang bersifat instruksional (petunjuk).
MEMBACA PEMAHAMAN
membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca ntuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya. Tingkat pemahaman dalam membaca berkaitan pula dengan sistem membaca yang dipakainya. Umumnya orang cendenrung langsung membaca teks tanpa mempersiapkan prakondisi sehingga pembacaaan tersebut menjadi efektif.
Kadang-kadang orang terlalu membuang waktu untuk detail karena itu membutuhkan kata-kata kunci merupakan kata penuntun untuk membantu mengetahui jalan pikiran penulis. Kata kunci antara lain
a. ungkapan penekanan
b. kata yang mengubah arah
c. kata ilustrasi
d. kata tambahan
e. kata simpulan
MEMBACA KRITIS
Membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Dengan demikian, pembaca tidak sekedar membaca, melainkan juga berpikir tentang masalah yang dibahas. Untuk itu kita harus mengikuti jalan pikiran penulis dengan cepat, akurat, dan kritis. Akurat artinya mampu membedakan hal yang relevan dan tidak relevan. Kritis artinya menerima pemikiran yang ditulis dengan dasar yang baik, logis, benar, dan realistis.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membaca kritis adalah
a. mengerti isi bacaan
b. menguji sumber penulisan
c. ada interaksi antara penulis dan pembaca.
d. Memutuskan :menerima atau menolak ide penulis untuk dapat melakukan evaluasi terhadap gagasan orang lain,
Dalam usaha menanggapi pendapata orang lain, kita tidak boleh melupakan hal-hal yang penting yang diungkapkan oleh penulis. Agar tidak terlupakan perlu dibuat sejumlah catatan dari bacaan yang kita baca. Pokok-pokok yang perlu dicatat antara lain
a. bagian-bagian kunci :ide pokok, masalah, informasi penting
b. asumsi penulis tentang segi tertentu
c. detail atau fakta yang kita perlukan
d. pokok-pokok yang menarik
SKIMMING DAN SCANNING
Skimming adalah cara membaca yang hanya untuk mendapatkan ide pokok bacaan. Scanning adalah cara membaca dengan cara melompat langsung ke sasaran yang dicari.
Fungsi skimming adalah
a. untuk mengenali topik bacaan
b. untuk mengetahui pendapat/opini orang
c. untuk mendapatkan bagian penting yang kita butuhkan
d. untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok, dan cara berpikir penulis.
e. Untuk penyegaran apa yang pernah dibaca.
Scanning adalah teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain. Scanning biasa digunakan untuk
a. mencari nomor telepon
b. mencari kata pada kamus
c. mencari eintri pada indeks
d. mencari angka statistic
e. melihat acara siaran televise
f. melihat daftar perjalanan
Diposting oleh Reza di 05.11 0 komentar
Sinonim, Antonim dan Homonim
Sinonim, Antonim dan Homonim
A. Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh Sinonim :
- binatang = fauna
- bohong = dusta
- haus = dahaga
B. Antonim
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contoh Antonim :
- keras x lembek
- naik x turun
- kaya x miskin
- surga x neraka
- laki-laki x perempuan
- atas x bawah
C. Homonim
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama.
Homograf adalah Jika lafalnya sama.
Homofon adalah jika ejaanya sama.
Contoh Homograf :
- Bisa
+ Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
+ Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)
Contoh Homofon :
- Masa dengan Massa
+ Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
+ Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum) Tambahan :
- Anonim adalah tidak memiliki nama atau tidak diberikan nama.
Diposting oleh Reza di 05.10 0 komentar
Pengertian Kata
A. Pengertian Kata
• Budiman (1987:51) mengatakan bahwa kata adalah satuan (susunan) bunyi yang mengandung suatu pengertian.
• Chaer (2004:62) mengatakan bahwa kata adalah deretan huruf yang diapit oleh dua buah spasi, dan mempunyai satu arti.
• KBBI (Balai Pustaka 2002:513) mengatakan bahwa kata adalah unsur bahasa yang yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa kata adalah unsur bahasa lisan maupun tulis yang terdiri darj deretan huruf yang mengandung suatu pengertian.
B. Kata Dasar
o B.S. Kusno (1986) menyatakan bahwa kata dasar adalah kata yang
menjadi dasar dalam pembentukan kata jadian.
o Budiman (1987:53) menyatakan bahwa kata dasar adalah kata yang
menjadi dasar pembentukan kata lain.
o Menurut arti dalam Kamus Besar Bahasa indonesia kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas atau satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal atau gabungan morfem . Sedangkan kata dasar adalah adalah kata yang menjadi dasar dalam pembentukan kata jadian.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kata dasar adalah kata yang menjadi dasar dalam pembentukan kata jadian.
C. Membedakan Kata Dasar
Menurut B. S. Kusno dilihat dari bentuknya, kata dasar dapat dibedakan atas:
1. kata dasar primer
Kata dasar primer yaitu kata dasar yang berupa kata asal atau morfem dasar yang dipakai sebagai dasar pertama dalam pembentukan kata jadian. Misalnya: dengar-dengarkan-perdengarkan.
2. Kata dasar sekunder
Kata dasar sekunder yaitu kata dasar yang berupa kata jadian, yang dipakai sebagai dasar kedua dalam pembentukan kata jadian yang lebih kompleks.
Misalnya : dengarkan dalam kata perdengarkan.
3. Kata dasar tertier
Kata dasar tertier yaitu kata dasar yang berupa kata jadian, yang
dipakai sebagai dasar ketiga dalam pembentukan kata yang lebih kompleks.
Misalnya: guna-gunakan-pergunakan-mempergunakan.
D. Macam kata jadian
Menurut Chaer (2006:225) imbuhan dalam bahasa Indonesia, dapat
dibedakan atas:
1.Awalan (prefiks)
Awalan adalah imbuhan yang diletakkan di awal kata. Awalan dapat
dibedakan menjadi :
a. Me- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan fonem r, I, w,y, m, n, ny, dan ng.
Contoh :
- rasa > merasa
- lihat > melihat
- wisuda > mewisuda
b. Mem- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan fonem awal
b, p, f, v, dan m.
Contoh :
- beli > membeli - fitnah > memfitnah
-pakai > memakai -veto > memveto
-mula > memulai
c. Men- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan fonem awal c,
d, t,j, z, dan^y.
Contoh :
-cuci >mencuci -jual > menjual
-duga > menduga - ziarah > menziarahi
-tutup > menutup - syukur > mensyukuri
d. Meny- digunakan pada kata-kata yang mulai dengan fonem awal s.
Contoh:
- sakit > menyakiti - sesal > menyesali
e. Meng- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan fonem awal
k, g, h, kh, dan vokal.
Contoh :
- kirim > mengirim
- gali > menggali
- hitung > menghitung
Diposting oleh Reza di 05.09 0 komentar
fakta dan opini
FAKTA DAN OPINI
Pengertian Fakta dan Opini
FAKTA
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi;
Berdasarkan sumber lain
Fakta adalah keadaan, kejadian, atau peristiwa yang benar dan bisa dibuktikan. Termasuk di dalamnya ucapan pendapat atau penilaian orang atas sesuatu. Dalam kode etik jurnalistik, pasal 3 ayat (30) dijelaskan antara lain:
“…di dalam menyusun suatu berita, wartawan Indonesia harus membedakan
antara kejadian (fact) dan pendapat (opini) sehingga tidak mencampuradukkan
yang satu dengan yang lain untuk mencegah penyiaran berita-berita yang
diputarbalikkan atau dibubuhi secara tidak wajar.”
Dalam penggunaanya, fakta memiliki dua sifat, yaitu fakta yang bersifat umum dan khusus.
a. Fakta umum yaitu suatu fakta/keadaan/peristiwa yang dapat ditemukan atau terjadi secara umum, atau sudah merupakan kelaziman.
b. Fakta khusus yaitu suatu fakta/keadaan/peristiwa yang ditemukan atau terjadi secara khusus atau istimewa atau pada keadaan tertentu saja
Opini
Diluar dari keadaan yang merupakan kenyataan atau tidak benar-benar terjadi atau belum terjadi, atau masi berupa pendapat pribadi, pendapat umum/opini, wacana, dan sebagainya; Opini merupakan persatuan (sintesis) pendapat-pendapat yang banyak; sedikit banyak harus didukung orang banyak
baik setuju atau tidak setuju; ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi; dapat
berubah; dan timbul melalui diskusi sosial.
Membedakan Fakta dan Opini
Kata Kunci :
a. Fakta biasanya ditandai oleh hadirnya data berupa angka. yang berisi hal-hal yang benar-benar terjadi atau telah terjadi (terlihat dari data-data akurat yang diberikan ).
b. Opini ditandai dengankata-kata yang bersifat subyektif, misalnya sangat, semakin, dapat, mungkin. Karakteristik lainnya adalah mengandung bentuk-bentuk kata sifat: baik, buruk, mudah, sukar, dan diawali kata menurut… (yang merupakan pernyataan seseorang )
Diposting oleh Reza di 05.07 0 komentar
memahami lafal, intonasi/tekanan, jeda
1. Lafal: merupakan cara seseorang atau sekelompok orang untuk mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. dalam bahasa tulis , lafal tidak terlihat dengan jelas dan lebih jelas apabila diucapkan dengan lisan. diantara bunyi-bunyi itu ada yang berbeda dan ada yang mirip kedengarannya disebut fonem.
dalam bahasa indonesia ada 28 fonem:
a) 6 buah fonem vokal yaitu /a/,/i/,/u/,/e/,/o/,/a/.
masing-masing dua vocal tinggi, tiga vocal sedang, satu vocal rendah. Berdasarkan parameter depan belakang lidah, dua vokal (i,e) merupakan vocal depan, dua merupakan vocal tengah (a,a), dan dua yang lain merupakan vocal belakang (u,o)
b) 22 buah fonen konsonan
b,p,d,t,g,k,f,z,s,sy,kh,h,j,c,m,n,ny,ng,r,l,w,dan y
terbentuknya konsonan tergantung posisi alat ucap kita sebagai artikulator dan titik artikulasinya yang dibantu dengan udara dan paru-paru.
2. Intonasi : yaitu lagu kalimat yang perlu juga di perhatikan dan dapat juga berupa lagu kalimat atau kecepatan penyajian tinggi rendahnya nada kalimat.
Tekanan : bagian yang terpenting dari lafal, yang ditunjukan sebagai variasi-dalam kalimat yang lebih penting. Tidak semua kata mendapat tekanan, biasanya hanya kata yang penting saja yang di beri tekanan. Tekanan demikian disebut aksen. Aksen dipengaruhi oleh faktor tekanan(keras lembutnya suara), faktor jangka(panjang pendeknya suara), dan nada(tinggi rendahnya suara).
3. Jeda : merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam ujaran, dan berpengaruh pada perubahan makna
Diposting oleh Reza di 05.04 0 komentar
contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi:
Pertama, berfungsi pemersatu. contoh:
Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu.
Kedua, berfungsi sebagai penanda kepribadian. contoh:
Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya.
Ketiga, berfungsi penambah wibawa. contoh:
Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain
Keempat, berfungsi sebagai kerangka acuan. contoh:
Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas.
kelima, berfungsi sebagai rasa cinta pada budaya sendiri. contoh:
bangsa indonesia menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional yang menghubungkan antar suku
Diposting oleh Reza di 04.57 0 komentar
Senin, 20 September 2010
lafal : merupakan cara seseorang atau sekelompok orang untuk mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. dalam bahasa tulis , lafal tidak terlihat dengan jelas dan lebih jelas pabila diucapkan dengan lisan.
diantara bunyi-buni itu ada yang berbeda dan ada yang mirip kedengarannya disebut fonem.dalam bahasa indonesia ada 28 fonem:
a)6 buah fonem vokal yaitu /a/,/i/,/u/,/e/,/o/,/a/.
masing-masing 2 vocal tinggi, 3 vocal sedang, 1 vocal rendah
b)22 buah fonen konsonan
tekanan : bagian yang terpenting dari lafal, yang ditunjukan sebagai fariasi-dalam kalimat yang lebih penting
intonasi : yaitu lagu kalimat perlu juga di perhatikan . dan dapat juga berupa lagu kalimat atau kecepatan penyajian tinggi rendahnya nada kalimat.
jeda : merupakan waktu berhenti atau hentian sebentar dalam ujaran, dan berpengaruh pada perubahan makna
Diposting oleh Reza di 06.48 0 komentar
FUNGSI BAHASA
MENURUT GORYS KERAF ADALAH SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI ANTAR ANGGOTA MASYARAKAT YANG BRUPA SIMBOL BUNYI YANG DIHASILKAN OLEH ALAT UCAP MANUSIA.
FUNGSI BAHASA ADA 4:
1) ALAT UNTUK MENGEKSPRESIKAN DIRI. CONTOH: MEMBUAT OPINI DISURAT KABAR
2) SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
3) ALAT UNTUK MENGADAKAN INTEGRASI DAN BERADAPTASI SOSIAL DALAM LINGKUNGAN DAN SITUASI TERTENTU
4) SEBAGAI KONTROL SOSIAL
BERBAHASA BAIK ITU MENEKANKAN ASPEK KOMUNIKATIF BAHASA.
MISALNYA: KEPADA SIAPA KITA BERBICARA, UMUR, STATUS SOSIAL, PENDIDIKAN, LINGKUNGAN SOSIAL.
BAHASA YANG BENAR BERKAITAN DENGAN KAIDAH YAITU PERATURAN BAHASA YANG TERDIRI DARI 4 HAL:
1) TATA BAHASA: BAHASA LISAN DAN TULISAN
2) PILIHAN KATA/DIKSI
3) TANDA BACA
4) EJAAN
Diposting oleh Reza di 06.32 0 komentar